Pages

Senin, Agustus 27, 2012

Ask and Answer


Menurut saya ada beberapa pertanyaan yang ketika dijawab tidak hanya dipikirkan dengan otak, tapi juga dengan hati. Dan terkadang hal itu akan terasa menyiksa saat ditanyakan pada saat yang tidak tepat. Kapan saat yang tidak tepat itu? Yaitu saat otak dan hatimu tidak sejalan. Saat otak dan hatimu bertentangan.  

Lantas apa yang terjadi ketika otak dan hati tidak sejalan, sedangkan kamu harus menjawab pertanyaan itu dengan tepat waktu. Ada beberapa kemungkinan
yang menurut saya akan terjadi, diantaranya :

  1. Mengikuti apa kata otak dan mengabaikan apa kata hati (karena ini terasa lebih logis)
  2. Mengikuti apa kata hati dan mengabaikan apa kata otak (resiko menyesal karena salah pilih akan lebih kecil, namun ada resiko lain yang mungkin akan lebih berbahaya)
  3.  Menjawab dengan pertanyaan yang menyiratkan jawaban (yang membuat si penanya berpikir sendiri mengenai jawaban kita)
  4. Kembali bertanya kepada si penanya dengan beberapa pertanyaan yang kelak akan membawa kita kepada sebuah jawaban yang dapat kita yakini (waktu yg diperlukan akan lebih lama, kurang cocok digunakan disaat yang mendesak) 
  5.  Diam dan tidak menjawab  (hal yang paling tidak disarankan)
Butuh sebuah keyakinan untuk menjawab pertanyaan, apalagi jika pertanyaan tersebut termasuk dalam kategori ‘berat’. Ya, pertanyaan yang berhubungan dengan hati memang selalu lebih sulit dibandingkan dengan pertanyaan yang hanya mengandalkan logika dan kecerdasan berpikir. Bahkan kebanyakan orang akan lebih memilih menjawab beratus-ratus soal yang dapat membuatnya sakit kepala dari pada menjawab satu pertanyaan sederhana namun dapat menjungkirbalikkan dunianya.

Keadaan yang seperti ini tentu sangat menyulitkan bagi mereka yang sering merasa bimbang dan sulit untuk mengambil keputusan juga mereka yang takut mengambil resiko. Karena pada dasarnya setiap jawaban membawa resikonya sendiri-sendiri. Yang juga akan berpengaruh pada kehidupan kita dihari esok. Do becoming is better, worse, or  remain to as usual.

Lain lagi dengan mereka yang spontan dan cepat mengambil keputusan. Mereka akan dengan mudah bisa menjawab pertanyaan yang ada. Namun, jika mereka terlalu tergesa-gesa kemungkinan resikonya juga tidak terduga.

Okay, selanjutnya bagaimana dengan si penanya? Apakah suatu keyakinan juga diperlukan bagi seorang penanya? Menurut saya jelas iya. Sebelum bertanya dia harus yakin dengan apa yang dia tanyakan dan jawaban apa yang dia inginkan. Sudah pasti seseorang bertanya karena dia ingin tahu mengenai hal yang ingin dia ketahui.  Alangkah lebih baik jika ia bertanya karena rasa ingin tahunya sendiri, bukan karena rasa ingin tahu orang lain. Dengan begitu dia akan lebih tahu kapan waktu bertanya yang baik dan dia akan lebih siap dengan jawaban yang ada meskipun itu bertentangan dengan apa yang dia inginkan.

Jika memang jawaban yang ada ternyata bertentangan dengan apa yang diinginkan penanya, what will happen here in after? Bisa jadi si penanya pasrah. Tapi jika ia termasuk orang yang tangguh kemungkinan ia akan mencari dan memahami alasan atau penyebab munculnya jawaban yang bertentangan itu, mencoba bertanya ulang, atau mencoba meyakinkan si penjawab agar jawabannya berubah jadi sesuai dengan keinginannya.

Jika ingin hal yang seperti itu berarti seorang penanya tidak hanya membutuhkan keyakinan semata tapi juga ketangguhan. Namun tetap harus diingat bahwa kita juga tidak boleh memaksakan kehendak.  Artinya jika kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan namun jawaban yg ada tetap tidak sesuai, itu berarti si penanya harus belajar menerima keadaan dan mungkin akan lebih baik jika berputar arah.

Well, dari semua hal yang saya tuliskan di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa hal yang paling baik adalah jika si penanya bertanya di waktu yang tepat (saat otak dan hati sejalan) dengan segala keyakinan dan ketangguhannya dan si penjawab menjawab dengan jawaban yang sudah diyakininya dan sesuai dengan keinginan si penanya. So that its something else also become easier, better and more beautiful.


PS : Mohon maaf jika maksud tulisannya sedikit sulit dipahami, masih pemula =) dan terima kasih untuk kalian yang sudah membacanya. Leave your comment, ok ? Salam, Astivi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar