Menurut saya ada beberapa
pertanyaan yang ketika dijawab tidak hanya dipikirkan dengan otak, tapi juga
dengan hati. Dan terkadang hal itu akan terasa menyiksa saat ditanyakan pada
saat yang tidak tepat. Kapan saat yang tidak tepat itu? Yaitu saat otak dan
hatimu tidak sejalan. Saat otak dan hatimu bertentangan.
Lantas apa yang terjadi ketika
otak dan hati tidak sejalan, sedangkan kamu harus menjawab pertanyaan itu
dengan tepat waktu. Ada beberapa kemungkinan
yang menurut saya akan terjadi, diantaranya :
yang menurut saya akan terjadi, diantaranya :
- Mengikuti apa kata otak dan mengabaikan apa kata hati (karena ini terasa lebih logis)
- Mengikuti apa kata hati dan mengabaikan apa kata otak (resiko menyesal karena salah pilih akan lebih kecil, namun ada resiko lain yang mungkin akan lebih berbahaya)
- Menjawab dengan pertanyaan yang menyiratkan jawaban (yang membuat si penanya berpikir sendiri mengenai jawaban kita)
- Kembali bertanya kepada si penanya dengan beberapa pertanyaan yang kelak akan membawa kita kepada sebuah jawaban yang dapat kita yakini (waktu yg diperlukan akan lebih lama, kurang cocok digunakan disaat yang mendesak)
- Diam dan tidak menjawab (hal yang paling tidak disarankan)
Butuh sebuah keyakinan untuk
menjawab pertanyaan, apalagi jika pertanyaan tersebut termasuk dalam kategori
‘berat’. Ya, pertanyaan yang berhubungan dengan hati memang selalu lebih sulit
dibandingkan dengan pertanyaan yang hanya mengandalkan logika dan kecerdasan
berpikir. Bahkan kebanyakan orang akan lebih memilih menjawab beratus-ratus
soal yang dapat membuatnya sakit kepala dari pada menjawab satu pertanyaan
sederhana namun dapat menjungkirbalikkan dunianya.
Keadaan yang seperti ini tentu
sangat menyulitkan bagi mereka yang sering merasa bimbang dan sulit untuk
mengambil keputusan juga mereka yang takut mengambil resiko. Karena pada
dasarnya setiap jawaban membawa resikonya sendiri-sendiri. Yang juga akan
berpengaruh pada kehidupan kita dihari esok. Do becoming is better, worse,
or remain to as usual.
Lain lagi dengan mereka yang
spontan dan cepat mengambil keputusan. Mereka akan dengan mudah bisa menjawab
pertanyaan yang ada. Namun, jika mereka terlalu tergesa-gesa kemungkinan
resikonya juga tidak terduga.
Okay, selanjutnya bagaimana
dengan si penanya? Apakah suatu keyakinan juga diperlukan bagi seorang penanya?
Menurut saya jelas iya. Sebelum bertanya dia harus yakin dengan apa yang dia
tanyakan dan jawaban apa yang dia inginkan. Sudah pasti seseorang bertanya
karena dia ingin tahu mengenai hal yang ingin dia ketahui. Alangkah lebih baik jika ia bertanya karena
rasa ingin tahunya sendiri, bukan karena rasa ingin tahu orang lain. Dengan
begitu dia akan lebih tahu kapan waktu bertanya yang baik dan dia akan lebih
siap dengan jawaban yang ada meskipun itu bertentangan dengan apa yang dia
inginkan.
Jika memang jawaban yang ada
ternyata bertentangan dengan apa yang diinginkan penanya, what will happen here
in after? Bisa jadi si penanya pasrah. Tapi jika ia termasuk orang yang tangguh
kemungkinan ia akan mencari dan memahami alasan atau penyebab munculnya jawaban
yang bertentangan itu, mencoba bertanya ulang, atau mencoba meyakinkan si
penjawab agar jawabannya berubah jadi sesuai dengan keinginannya.
Jika ingin hal yang seperti itu berarti
seorang penanya tidak hanya membutuhkan keyakinan semata tapi juga ketangguhan.
Namun tetap harus diingat bahwa kita juga tidak boleh memaksakan kehendak. Artinya jika kita sudah berusaha sekuat tenaga
untuk meyakinkan namun jawaban yg ada tetap tidak sesuai, itu berarti si
penanya harus belajar menerima keadaan dan mungkin akan lebih baik jika
berputar arah.
Well, dari semua hal yang saya
tuliskan di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa hal yang paling baik adalah
jika si penanya bertanya di waktu yang tepat (saat otak dan hati sejalan)
dengan segala keyakinan dan ketangguhannya dan si penjawab menjawab dengan
jawaban yang sudah diyakininya dan sesuai dengan keinginan si penanya. So that
its something else also become easier, better and more beautiful.
PS : Mohon maaf jika maksud tulisannya sedikit sulit dipahami, masih
pemula =) dan terima kasih untuk kalian yang sudah membacanya. Leave your
comment, ok ? Salam, Astivi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar