Pages

Minggu, Oktober 18, 2015

Hai, Malam!

Hai, Malam!
(Kepadamu yang selalu diam dibawah sinar bulan)

Hai, malam! Bisakah kau dengar bisikku?
Kali ini aku datang dengan cerita serupa, tapi lebih nyata
Ia ternyata benar ada
Bertukar pandang meski sekejap
Rasanya aku enggan untuk mengerjap

Hai, malam! Bolehkah kusampaikan pintaku?
Kali ini aku memohon agar kau jangan pergi, hingga tak ada celah untuk matahari menikammu

Ya, aku jatuh cinta pada malam
Dalam sambutan hangat tangannya, dalam tatapan lurus matanya
Dibawa angin yang membisikkan kata, namun senyap tanpa suara
Maka kusapa kembali kau malam
Untuk tetap tinggal, menerjemah rasa


Bandung, 171015
 - Asti LS Prativi -

Sabtu, Oktober 03, 2015

Puisi: Perbudakan Gejolak Emosi

Perbudakan Gejolak Emosi  

 - Asti LS Prativi -

Kepala membuat rencana, tapi Tuhan lebih kuasa dengan dunia sekitar yang ikut serta.
Hingga badan tinggal mengikuti alur, meski jauh dari peta awalnya. 
Maka selamat ku ucapkan pada kalian yang mampu berdamai dengan dunia.
Tinggal hamba disini berusaha mencapai rengkuhan hangat dari Sang Pencipta.
Untuk membebaskan raga serta qolbu dari perbudakan gejolak emosi manusia.


Bandung, 2 Oktober 2015