Between love and friendship...
Usia remaja bisa dibilang usia
yang penuh warna. Banyak hal yang menarik yang ada di sekitar kita, termasuk
soal cinta dan persahabatan. Jadi bukan hal yang aneh lagi saat remaja suka
sama lawan jenisnya dan semua sahabatnya ikut mendukungnya. Bahkan sekarang ini
anak kecil saja sudah pada tau sama yang namanya pacaran. Hehe.
Tapi, kayak yang
disinetron-sinetron atau
film-film biasanya perjalanan cinta itu nggak selalu mulus. Pasti ada hambatannya . Dan sebenarnya di dunia nyata juga sama, hanya saja nggak selebay disinetron. Misalnya pacaran beda agama atau pacaran backstreet karena belum dikasih izin sama ortu.
film-film biasanya perjalanan cinta itu nggak selalu mulus. Pasti ada hambatannya . Dan sebenarnya di dunia nyata juga sama, hanya saja nggak selebay disinetron. Misalnya pacaran beda agama atau pacaran backstreet karena belum dikasih izin sama ortu.
Begitu juga sama persahabatan,
pasti pernah ada masalah yang mewarnainya. Misalnya saat sahabat punya teman
baru atau punya pacar baru sampai-sampai lupa kalau dia ada janji nonton bareng
sama kita, bisa juga sahabat kita nggak peduli sama tugas kelompok gara-gara
saking sibuknya sama hobi barunya dan akhirnya kita mesti ngerjain itu
sendirian.

Nah lo, bisa jadi ribet kan? Apalagi
kalau sahabat kita masih sayang banget sama mantannya. Berikut ini ada beberapa
tips yang mungkin bisa dipakai saat kalian menghadapi masalah seperti itu.
Before you jump in …
Sebelum merespon sinyal-sinyal suka dari mantan pacar sahabat kita, ada baiknya kita pertimbangkan dulu hal-hal berikut :- Pastikan kalau hubungan mereka benar-benar sudah berakhir. Hindari hadir saat mereka dalam konflik. Jangan sampai kita ikut jadi sebab berakhirnya hubungan mereka.
- Pastikan kalau cowok ini memang layak untuk diperjuangkan. Lihat dari keseriusan dia sama kita dan kualitas-kualitas baiknya yang memang sulit diabaikan. Kalau merasa si cowok nggak cukup worth it dibandingkan resiko kehilangan sahabat, lebih baik kita menjauh aja.
- Perhatikan apakah sahabat kamu sudah move on atau belum. Apa dia masih sering curhat panjang lebar tentang mantannya itu, trus dia sering menyisipkan nama mantannya dalam obrolan atau bahkan nge-tweet galau di twitter. Kalau sahabat masih melakukan hal-hal seperti itu, sebaiknya urungkan dulu niat kita untuk menjalin hubungan dengan cowok itu.
- Kalau sahabat kelihatannya sudah ceria dan nggak pernah menyebut-nyebut mantannya lagi, kita harus tetap make sure dengan bertanya apakah dia masih memikirkan si mantan atau nggak. Bisa jadi dia nggak mau orang tau kalau dia sebenarnya belum bisa move on.
- Saatnya bertanya sama sahabat, apakah dia keberatan kalau kita jadian sama mantannya. Kalau dia memang sahabat sejati, dia pasti ingin melihat kita bahagia dan akan mendukung. Kalau ternyata dia merasa keberatan, coba tanya alasannya. Bisa jadi alasan sahabat nggak mendukung karena dia nggak mau kita sakit hati kayak dia gara-gara perlakuan mantannya dulu.
On the ride…
Akhirnya kita memutuskan untuk
merespon pdkt si mantan pacar sahabat. Supaya hubungan dengan sahabat nggak
terganggu, kita bisa coba beberapa tips ini :
- Give it time
Begitu hubungan
sahabat dengan mantannya barakhir, ada baiknya kita menunggu sampai suasana
benar-benar netral di antara keduanya. Durasi mereka jadian bisa jadi acuan
kita untuk menunggu. Misalnya mereka pacaran selama 3 bulan, berarti tiga bulan
juga kita harus menunggu. Kalau sahabat dengan mantannya udah nggak ada
perasaan apa-apa lagi, pasti akan lebih melegakan untuk kita.
- Say thank you
Ungkapkan dengan
tulus rasa terima kasih kita kepada sahabat karena sudah mendukung hubungan
kita dengan si cowok. Butuh jiwa yang besar lho untuk membiarkan sahabat sendiri
dekat dengan mantan pacar.
- Stop comparing
Cepat atau
lambat kita pasti akan bertanya apakah pacar lebih bahagia waktu pacaran sama
kita atau waktu sama sahabat. Apakah sebagai pacar, kita lebih baik
dibandingkan sahabat kita? Stop do that. Dan singkirkan jauh-jauh hal itu dari
pikiran kita, guys. Nggak adil membandingkan hubungan kita dengan pengalaman si
sahabat. Jauh lebih baik kalau kita fokus untuk punya hubungan yang sehat dan
menyenangkan dengan si pacar.
- Low profile
Nggak perlu
memamerkan kemesraan kita dengan pacar di depan sahabat. Begitu juga kalau ada
masalah, nggak perlu curhat terlalu detail. Jangan sampai pengalaman sahabat
terhadap pacarnya dulu itu membuat kita jadi tidak objektif dalam menilai
masalah. Jadi lebih baik tetap low profile deh.
Well, what do you think about the tips? Hopefully it can help you all :)
Tapi sekali lagi nih aku ingatkan, sebisa mungkin hindari
hal yang seperti ini kalau sahabat kamu termasuk orang yang sama sekali nggak
terima (karena berbagai alasan) kalau mantannya dekat sama orang yang dia kenal,
apalagi sahabat dia sendiri. Baru juga ditaksir sama mantannya dan kita belum ngasih respon sudah dapat
tatapan sinis dan dituduh udah pacaran. Nggak enak banget kan? Jadi lebih baik
kita mengalah aja, karena pertemanan dan persahabatan sebenarnya lebih penting.
Toh masih banyak cowok lain diluar sana. Lagi pula kalau jodoh kan nggak bakal
kemana, guys :D
So, which one you choose ?

So, which one you choose ?


or
Oh iya, info ini sebagian besar aku dapat dari majalah kaWanku edisi 136. Jadi kalau pengen info yang lebih banyak kalian bisa lihat langsung di majalahnya atau klik link ini www.kawankumagz.com . Thank you all :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar