Pada kenyataannya, kebanyakan dari kita pasti lebih
senang mengerjakan hal-hal yang menarik dan menyenangkan dari pada hal-hal yang
tidak menarik. Kita lebih senang mengerjakan sesuatu yang kita sukai dari pada yang
tidak kita sukai. Tapi pernahkah kalian merasa malas atau menunda untuk mengerjakan
sesuatu?
Kalau aku,
jelas pernah. Rasanya begitu malas untuk melakukan apapun dan selalu ingin
mengulur waktu. Contohnya aja
saat diberikan tugas membuat laoran praktikum biologi. Padahal waktu yang diberikan cukup lama, sekitar seminggu setelah praktek. Tapi percayalah aku baru mengerjakannya satu hari sebelum deadline. Jadilah sering begadang semalaman. Yaah, itu memang kebiasaan buruk dan tidak pantas di tiru.
saat diberikan tugas membuat laoran praktikum biologi. Padahal waktu yang diberikan cukup lama, sekitar seminggu setelah praktek. Tapi percayalah aku baru mengerjakannya satu hari sebelum deadline. Jadilah sering begadang semalaman. Yaah, itu memang kebiasaan buruk dan tidak pantas di tiru.
Setelah mencari-cari info, aku menemukan beberapa
artikel yang membahas mengenai kebiasaan menunda sesuatu (salah satunya di majalah GADIS edisi keberapa yaa aku lupa). Kebiasaan menunda itu
memang di dorong oleh rasa malas. Kebiasaan menunda sesuatu atau yang biasa disebut
procrastination ini punya rentang ringan hingga berbahaya. Menurut professor psikologi
Joseph Ferrari, Ph.D. ada tiga tipe penunda akut yang bisa dilihat dari
kesehariannya :
- Seseorang yang selalu menunggu hingga waktunya mepet dengan deadline, sehingga mendapat perasaan tergesa untuk segera menyelesaikan tugas tersebut. (mirip aku nih kayaknya)
- Seseorang yang menghindari pekerjaan karena punya masalah dengan kepercayaan diri yang tak diketahui orang lain.
- Seseorang yang tak mau menunggu konsekuensi, sehingga cenderung menghindari memutuskan sesuatu.
Terlepas dari tiga tipe tersebut, Joseph Ferrari dan
Timothy Pychyl, Ph.D., menambahkan bahwa nggak ada orang yang terlahir dengan
kebiasaan menunda. Banyaknya procrastinator ini adalah karena dibikin sama diri
kita sendiri. Dan banyak alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Misalnya dengan
deadline yang udah mepet kita merasa lebih kreatif dan lebih bisa fokus. Atau alasan
yang paling populer, belum dapat mood-nya (pengalaman pribadi nih kayaknya,
ups)
Yang namanya mood kan bisa naik turun kayak roller coaster.
Nggak selamanya mood kita bakal selalu
baik, pasti ada aja hal-hal yang bikin mood kita buruk. Kalo mood buruk
otomatis langsung kambuh tuh penyakit malas ngapa-ngapain.
Nah, biasanya
kalo udah gitu kita sering nyari hal-hal yang kita suka buat bikin mood balik
baik lagi. Tapi ternyata disini bukan sekedar looking for a good mood, tapi ada
hal yang penting dalam diri kita yang perlu kita atasi :
- Takut sama kemampuan diri
Seringkali kita memandang tugas dan tanggung jawab itu sebagai beban besar. Jadi bukannya langsung menyelesaikannya, kita malah mengumpulkan keberanian terlebih dulu. - Perfeksionis
Kita terbiasa mulai mengerjakan sesuatu dalam keadaan yang siap. Pengennya semua bahan yang dibutuhkan sudah tersedia biar bisa tinggal mengerjakan. Tapi, kadang mengumpulkan bahan itu makan waktu yang cukup lama dan bisa bikin kita nggak puas. Padahal bisa aja kita mengumpulkan data sambil mengerjakan tugas. - Rentan Tekanan
Sebenarnya procrastinator punya toleransi rendah terhadap tekanan. Saat ada beban kecil menghadang, mereka memilih untuk mengalihkan perhatian ke hal yang lebih menyenangkan. Pada taraf akut, seorang procrastinator mulai akan membohongi diri sendiri misalnya dengan mengatakan tugas itu tidak penting atau masih banyak waktu yang dimiliki. - Kurang Fokus
Bisa jadi seseorang suka menunda karena dipicu oleh kurangnya kemampuan untuk bisa fokus pada satu hal. Saat mendapat bayangan dapat melakukan hal yang lebih menarik , ia akan memilih apa yang paling menyenangkan. Hingga akhirnya tugas terlupakan (ups!)
Akui saja, bahwa sebenarnya kebiasaan menunda sesuatu
itu tidak baik dan kita harus segera berbenah. Itu merupakan langkah awal
sebelum kita memulai untuk ‘membereskan’ kebiasaan itu. Selanjutnya coba
melakukan tips berikut ini :
- Kerjakan apa yang ada
Mulailah dari hal-hal yang kecil. Misalnya kalo ada tugas bikin makalah kita bisa mulai dari browsing bahan atau bikin kerangkanya dulu. Sedikit hasil itu bisa bikin kita melihat kemampuan kita. Kita jadi lebih pede untuk maju dan makin tau apalagi yang kita butuhkan setelahnya. - Konsep makan gajah
Nggak mungkin kan orang makan gajah sekali telan? (walaupun aku belum pernah dengar ada orang yang makan gajah :D) Pastinya harus dari gigitan kecil secara bertahap. Inilah yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Bahwa nggak ada kegiatan yang bisa dilakukan dalam satu waktu dan langsung selesai. Tapi kalau kita mau mencicil, kemungkinan selesai tepat waktu itu lebih besar. - Kerjakan kegiatan pendukung
Misalnya dengan merapikan kamar, meja belajar, meraut pensil, atau membereskan susunan buku. Meski terlihat sepele, namun kegiatan ini bisa menjadi pendukung bahwa lingkungan kita pun sudah mendukung untuk mengerjakan tugas. - Win-Win Solution
Kita pasti pengen bisa mengerjakan kewajiban tapi tetap bisa main kan? Buat aja jadwalnya secara bergantian. Misalnya, 15 menit kita ngerjain tugas, 10 menit kemudian kita bebas main twitter, trus 15 menit berikutnya kita ngerjain tugas lagi. Gitu seterusnya. Tapi dengan syarat harus konsisten. Dengan begitu kita bisa mendapatkan semua yang kita mau, tugas selesai, twitteran tetap lancar.
Nah, udah pada tau kan soal procrastination. Jadi buat
kalian yang biasa menunda mengerjakan sesuatu, mulai sekarang belajar deh buat
mengubah kebiasaan itu. Jadi biar sama-sama belajar kayak aku hahaha. Semoga ini
bermanfaat buat kalian dan tentu bermanfaat buat aku juga :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar